, ,

Antrean Panjang Solar di SPBU Neidam Sopir di Sarmi Mengeluh Sejak Subuh

by -291 Views

NEWS SARMI– Puluhan sopir truk di Kabupaten Sarmi, Papua, mengeluhkan antrean panjang yang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kampung Neidam, Distrik Sarmi. Antrean yang mengular hingga ke badan jalan itu sudah berlangsung sejak beberapa hari terakhir akibat terbatasnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

Pantauan di lapangan menunjukkan deretan truk pengangkut logistik, kendaraan proyek, dan mobil pribadi mengantre sejak pagi hari. Beberapa sopir bahkan memilih datang sejak subuh demi memastikan kendaraan mereka mendapat jatah solar agar bisa tetap beroperasi.

“Biasanya antre, tapi tidak selama ini. Sekarang bisa sampai sore baru dapat giliran,” keluh salah satu sopir truk yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui di lokasi antrean, Sabtu (11/10/2025).

Distribusi BBM Tersendat, Aktivitas Logistik Terganggu

Keterlambatan distribusi BBM dari depo utama diduga menjadi penyebab utama menipisnya stok solar di SPBU Neidam. Sumber di lapangan menyebutkan, pasokan dari depo penyalur utama ke wilayah Sarmi mengalami kendala dalam beberapa hari terakhir, baik karena faktor cuaca maupun masalah teknis pengiriman.

“Katanya pasokan dari luar belum datang, makanya SPBU membatasi penjualan,” ujar sopir lainnya yang tengah beristirahat di pinggir jalan.

Kondisi ini membuat aktivitas transportasi logistik di wilayah Sarmi terganggu. Truk-truk pengangkut bahan bangunan, hasil perkebunan, hingga barang kebutuhan pokok terpaksa berhenti beroperasi lebih lama karena kehabisan bahan bakar. Hal tersebut berpotensi berdampak pada keterlambatan proyek pembangunan serta distribusi barang ke daerah pedalaman.

Kemacetan dan Gangguan Lalu Lintas di Sekitar SPBU

Antrean panjang kendaraan di SPBU Neidam juga berdampak pada kelancaran lalu lintas di sekitar jalan utama Kampung Neidam. Warga sekitar mengaku aktivitas pengisian BBM yang memadati area depan SPBU membuat pengguna jalan harus lebih berhati-hati melintas.

“Kalau pagi sampai siang ramai sekali, jalanan jadi sempit karena truk-truk parkir antre solar. Tapi untungnya masih tertib, tidak ada keributan,” ujar seorang warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.

Solar Langka di Sidrap, Ini Tanggapan Pertamina

Baca Juga: Ammar Zoni Kepergok Edarkan Narkoba di Dalam Rutan Terancam

Meski antrean panjang terjadi, pelayanan di SPBU tetap berjalan tertib dengan pengawasan petugas. Para sopir saling menghormati giliran dan menjaga ketertiban, meski rasa lelah terlihat jelas di wajah mereka.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pengelola SPBU Neidam belum memberikan pernyataan resmi terkait keterbatasan stok solar dan penyebab pasti keterlambatan pasokan. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, suplai BBM ke wilayah Sarmi sangat bergantung pada jadwal kapal pengangkut dari depo utama di wilayah utara Papua.

Beberapa pihak berharap pemerintah daerah dan Pertamina dapat segera mencari solusi agar kondisi ini tidak berlarut-larut. Keterbatasan solar, jika terus terjadi, dikhawatirkan akan mengganggu roda perekonomian masyarakat, terutama sektor transportasi, perdagangan, dan pembangunan infrastruktur.

Sopir Harapkan Sistem Antrean Lebih Baik dan Kepastian Pasokan

Para sopir berharap agar ke depan pemerintah dan pihak terkait dapat menerapkan sistem antrean yang lebih tertib dan transparan. Selain itu, kepastian pasokan solar menjadi hal yang paling dinantikan agar aktivitas angkutan barang dan material tetap berjalan lancar.

Situasi antrean panjang di SPBU Neidam masih terus berlangsung hingga siang hari. Banyak kendaraan tampak bertahan di lokasi dengan harapan bisa mengisi solar sebelum stok kembali habis.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.